webnovel

pelindung

"kak,kok lo bisa ada di sana? bukannya tadi udah pulang?!"tanya el penasaran.

"tadi tuh ya,kita berdua itu emang sudah pulang.tapi,tiba-tiba kak ray menentang hukum jalan.ya,tiba-tiba kak ray putar arah.untung tidak kerabat!"jelas boy.

"Gue tadi perasaan nanya sama kak ray deh"

"ya,udah... masih untuk gue jawab! coba lo tanya pada kak ray? pasti di kacangih"

"btw,apa kakak ada yang sakit,biar gue obati"tanya boy masih agak khawatir.

"enggak"

"kalau iya bilang aja,apa susanya sih?"

"kok gue jadi ragu ya?"

"eh,jangan remehing kakak lo yang jago di bidang medis ini ya?!"

"kak,apa ada yang terluka?"mendengar pertanyaan kay membuat ray menggeleng.beranjak dari duduknya,iya malas mendengar drama dadakan adik-adik nya terutama boy dan el.

kepalanya juga sedikit pusing,mungki efek dari terbentur tadi saat menyelamatkan dirinya setelah mendorong al.sesekali iya juga memijat pelipisnya seraya berjalan menuju kamarnya.

niatnya sih mandi,tapi mengiat masih ada kerjaan yang belum iya kerjaan membuat menarik nafas berat.lebih baik iya kerjakan sekarang dibanding begadang.

"makasih udah selalu menjadi pelindung kami"guman al yang berbaring di pangkuan kay.samar-samar kay bisa mendengar suara al yang sedang tertidur nyenyak.apa dia mengigau.

tapi kay juga bisa merasakan,betapa hebatnya ray bisa melindungi mereka.bagi mereka,ray adalah pelindung yang selalu adah untuk melindungi mereka dari kejamnya dunia.terdengar berlebihan memang,tapi itulah faktanya.

banyak orang yang berpendapat bahwa dunia itu kejam,jadi jika mereka tidak tahan dengan beraknya beban hidup.dan ray berusaha membuk mereka ber-empat adik-adiknya merasakan apa yang orang lain bahkan dirinya sendiri rasakan tidak mereka rasakan.

sejahil apapun mereka,semenyebalkan apapun mereka,menjadi pelindung adalah tugasnya.ketika orang yang seharusnya menjadi pelindung dirinya serta adiknya malah meninggalkan tanggung jawabnya.

ketika kakak melindungi adiknya, maka siapa yang melindungi kakak?

====

"kak ray"

tok tok tok

"masuk aja,al"

"hm,baiklah...al ikut kakak aja"

setelah itu,boy membuka pintu kamar kakak sulung mereka pelan.niatnya ingin menjahili kakak sulung mereka,tapi tiba-tiba tertunduh.

"ginini kak ray,suka mengerjakan semuanya secara dia-dia? gak mau banget di bantu"ucap boy.

sedangkan al lebih memilih membereskan buku-buku ray yang berserakan di lantai dan di tempat tidurnya.boy mencoba melepaskan handphone yang sedang ray gunakan secara perlahan.lalu mengambil laptop yang masih setia menyalah.

"enggak usah di bangunin kak?"

"hm,nanti kalau laper pasti dia bangun sendiri"

mereka berdua pun segera keluar dari kamar ray.sebelum boy sepenuhnya menutup pintu tersebut.

"Gue tau pura-pura kuat itu butuh tenaga? lo mebas mau tidur berapa lama... Gue enggak akan ganggu,yang terpenting yang kakak harus ingat kalo lo harus bangun pagi,karena kalau udah kesenangan di dunia mimpi,lo pasti lupa dunia nyata yang harus lo hadapi?!"

boy menutup pintu kamar,kemudian ikut bergabung di meja makan bersama yang lainnya.

"enggak di jahil lagi kan?"tanya kay memastikan.

"gak kok tenang aja"

"beneran???"

"lagi tidur enggak tega"

sontak mereka kaget dengan ucapan boy,dengan tatapan heran.biasanya enggak ada kata 'enggak tiga' bagi boy.sungguh keajaiban.

"al enggak ngerti,apa yang di kerjakan kak ray hingga sampai ketiduran seperti itu."

mereka mulai sibuk dengan makanan masing-masing.keheningan tidak akan terjadi di antara mereka apalagi kalau ada boy dan el di sana.bahkan sesekali mereka tertawa melihat tingkah mereka berdua yang tidak pernah bisa akur.

....

tok...tok...tok...

'siapa si'gerutu ray dalam hati.

iya bermaksud untuk mengambil air di dapur,tapi mendengar suara ketukan pintu membuatnya berjalan menuju ruangan tamu untuk membukanya pintu.

"eh?lo siapa? ngapain di rumah temen gue? eh,jangan-jangan malin ya?! Tapi kok wajah lo sama kayak kay? tapi aura nya sangat berbeda jauh dari kay?"

ray mengerutkan kening,iya sama sekali tidak mengenali orang yang ada di depannya.tapi orang yang di depannya main nyorot enggak jelas.

"eh,bisu ya? gue nanya nih? atau jangan-jangan lo hantu yang menyamar kayak kay,supaya gue percaya!"ucapnya dengan enggas.

baru aja ingin menutup pintu kembali,seseorang yang berbaring di sofa ruang tamu bangun mendengar ucapan pemuda gendut tersebut.

"eh,kak poppy,cari kak kay yah... mungki sebentar lagi turun"ucap al dengan nada orang bangun."masuk kak"

ray pung baru sadar jika ada al yang sedang berbaring di sofa ruang tamu.kan bisa iya suru untuk bukan pintu.ray pun kembali menaiki tangga lalu masuk kedalam kamarnya kembali.

"udah pulang kak"tanya al sembari mengucek kedua matanya yang masih mengantuk.sedangkan orang yang ditanya hanya menggu"udah tadi pagi"

"eh,omong-omong tadi yang bukain gue pintu siapa,kok bisa saat mirip dengan kay cuma aura nya dan matanya,dan lagi.galak amat mukanya,serem juga?"tanya poppy

"oh,itu tu kak ray,belum pernah ketemu kakak?"tanya al.

"kalau udah,gue bakal natal lah"ucap poppy meladeni anak polos tersebut.

"eh,eh siapa nih,kayak jalakun aja,datang tak di jemput,pulang enggak di antar"ujar boy yang baru turun dari lantai dua ke lantai bawah.lalu memperhatikan poppy

"wah,sialan loh,enak aja lo ngatain gue jalankun, la lo sendiri ngapain caba di sini? yang punya rumah,enggak kan!"jawab poppy sewot.

"yaaaa,dia enggak tau"ucapnya dengan nada sombong"jelesin el"

"oh,ok"setelah itu,el pung mulai menjelaskannya"kenalin...KAKAK ke-dua gue...yang sukanya memakai baju kemeja orange,yang playboy,yang suka main PS, yang suka nyolong wi-fi tetangga,yang suka bikin onar,yang sukanya nyalim pr orang,yang enggak rajin, yang sangat jarang mandi salaman liburan,dan sangat jelekkkk...."jelas el dalam satu tarikan nafas.sedangkan orang yang di bongkar aibnya menganga gak percaya.tega sekali adiknya berkata begitu,membongkar semua aibnya begitu saja.

"wah! aib gue tuh? sembarangan! ganteng gini dibilang malas mandi dan jelek"protes boy.

"emang kenyataan gitu'kan"sahut poppy.

"wah,wah, ngajak ribut nih orang.el"ujar boy menoleh pada adik ketiganya.

"siapa kak"

dan terjadi lah peran dadakan di sebabkan hanya karena salin meledak.

"wah kay! ini serius adek lo? kuat amat lo ngurusi mereka"ujar poppy saat melihat kay yang sedang berjalan menuruni anak tangga.

"ya gitu lah"ucap kay sembari tertawa kecil melihat kelakuan mereka bertiga"lama banget lo liburnya pop, di cariin sama mbak wanti tuh, kangen kali sama lo?"

"idih,kurang kerjaan banget tu mbak wanti kangen sama gue! gue tau gue ganteng"

"boleh muntah gak"

"sama nih el,peru gue mual banget eliat wajah dia itu"

"eh,kay adek lo ngeselin banget? boleh buang di kali ciliwung gak?"

"silakan,lo buan sekalian! asalkan lo dapat melewati kak ray dulu"jawab boy sembari tersenyum ganjil.

"emang siapa sih kakak lo? joger saja bisa gue kalahkan apalagi kakak lo!"

"enggak ada tandingannya sama sekali"

"kakak gue itu master dari segala master pokoknya"

dan alhasil,mereka malah membahas ray dan segala amukannya.padahal niat poppy ke rumah ini untuk mencatat materi pelajaran pada kay yang pasti catatannya lengkap.tapi malah nokrom sama adik-adik leknen kay.

sesekali mereka tertawa,bahkan saling mengejek satu sama lain.entah kenapa mereka saat mudah akur.kay dan al bahkan juga heran,tumben banget poppy bisa mudah bergaul dengan orang.

===

sementara di lain tempat.sosok ray tersenyum samar mendengar apa yang berlaku di bawahnya.ingin saja dia duduk bersama mereka lantas tertawa lepas tampah beban.namun iya sadar,sifatnya sulit untuk di ubah,apalagi sejak saat itu.orang harus bertanggung jawab dengan sifat ray saat ini. diperparah saat iya harus menelan kenyataan pahit dan duka saat empat tahun yang lalu.

karena merasa ngantuk,akhirnya ray lebih memilih merebahkan tubuhnya ke tempat tidurnya.entah kanapa iya merasa lelah hari ini...

Drttt drttt

ray merabah sekitar tempat tidurnya,sudah sejak tadi teleponnya berdering.namun iya sangat malas mengangkatnya hingga kesabarannya benar-benar habis.

"punya jam enggak sih?"ketus ray masih dalam posisi setengah sadar.

tampah melihat ID panggil,iya segera mengangkatnya dan menempelkan bendah persegi panjang itu di daun telinganya.

"sayang...."suara di seberang telpon terdengar bergetar"ini mama nak"

mendengar suara yang sangat familiar tersebut membuat ray tersadar sepertinya.tampah pikiran panjang,iya memutuskan sambungan telepon dan melempar telponnya menjauh.menoleh menatap jam walker nya."jam tiga"

ray pung menarik selimutnya untuk menutupi sekujur tubuhnya.namun ponselnya masih saja berdering menandakan ada panggilan masuk.iya mencoba menutup wajahnya dengan salah satu bantal.tapi tidak berhasil,mencoba mengabaikan memori kelam yang lagi-lagi terputar dengan sendirinya bagaikan mimpi buruk yang tidak akan berakhir.

setelah beberapa kali berbunyi namun tetap di abaikannya,akhirnya ponsel ray tidak lagi mendapatkan telepon.tapi tetep saja,memori menyedihkan itu masih senantiasa berputar.

matanya menatap kosong langit-langit kamarnya.entah kenapa hari ini,dunianya seolah-olah seperti candaan.

langit-langit kamarnya seolah-olah layar yang menampilkan sebuah bayangan kisah awal iya sampai kesini.lalu tampah sengaja sudut bibirnya melengkung,menampilkan senyaman ganjil di wajah tampangnya.

banyak tentang masah lalu kelam,juga masa indah.kesemuanya mampu iya lewati seiring berjalannya waktu.entah harus di syukuri atau di sesali,bahkan mungkin kedua-duanya.

ekor matanya melirik jam,dan tampah terasa sudah jam enam dengan jam walkernya yang berdering.malam yang harusnya iya habiskan untuk beristirahat malah ia habiskan dengan mengingat kejadian yang seharusnya tidak ingin iya ingat lagi.

kenapa? karena sekarang ia harus fokus pada lembar baru.membuat bab-bab yang ada di sini berisi tentang kebahagiaan.bukan lagi kesedihan seperti buku lamanya.

ray pun bangun dari tempat tidurnya kemudian melangkah ke wc kamarnya.

====

"kak, karena mendung kita sepakat untuk naik mobil bareng.gimana kak?"tanya kay.

ray terdiam sebentar"gue berangkat sendiri aja"

"kak, bisa gak sekali ajak nuruk kita?"tanya boy kesal,karena iya sadar bahwa kakaknya itu pasti tidak tidur cukup tadi malam.karena itu terlihat dari wajahnya yang kusuk.

"tau nih,heran gue punya kakak kok batu banget"ujar el.

"bisa kan kak, hilangin dulu keras kepalanya?"tanya kay khawatir.

"maaf,gak bisa"kata ray menaiki motornya,tapi sebelum pergi,iya menatap adik-adiknya."udah? ntar telat"

setelah itu,ray pun mengendarai motornya keluar dari halaman rumah,berbaur dengan pengedar lain.meninggalkan adik-adiknya yang menatapnya dengan nanar.

"punya kakak kok batu banget"ujar boy kesal.