webnovel

just little brother

gue tau gue salah, berharap gue bisa bikin kak rosi berubah. bukan karena gue ngerasa hidup kesepian. tapi karena hati gue yang kesepian. mungkin orang-orang tak tau di balik wajah garang mark lionendra itu ada wajah kesepian dan takut akan kesendirian. kita gak seharusnya nilai orang dari satu kali pandang bukan? tak seharusnya juga kita memandangsebelah mata pada orang-orang seperti mark, yang mencintai kakak nya sendiri lebih dari perasaan adik pada kakak nya. karena sebenarnya mereka juga tak menginginkan perasaan yang salah itu. tapi perasaan itu tak ada yang salah bukan? tak ada yang dapat disalahkan atas itu. jadi apakah gue harus terus membiarkan perasaan itu hidup?

sun_sha · Teenager
Zu wenig Bewertungen
7 Chs

part 5) batas

dua tahun kemudian.

Kelima anak kecil berbeda gender itu tertawa asik di taman belakang rumah besar rosi.

"Eheheh iya lohhh gue kemaren kenalan sama lani. Anaknya maniss wkwkw... Gak sombong apalagi judes tuhh"

Rosi mengangguk-anggukan kepala tanda setuju. " iya hahah gue juga kenalan sama mubar itu, emang sih wajahnya judes tapi aslinya baik yaa kan? "

Yuna menyeritkan keningnya.

"Lahhh lani siapa oyyy? "

Tasya tertawa sembari mengetuk kening yuna " Lahhh ini kepala isinya apa?, makanya kalo di kelas jangan tidur mulu!,  jadi gak tau kan ada murid baru di kelas"

"Lahhh jadi lani tuh anak baru? "

Tanya yuna.

Teman-teman nya mengangguk-angguk anak kepalanya.

"Yaa abisnya kemarin malem gue nonton ulangan mermaid in love, rame aslinya.

Ehh gue kebablasan jadi begadang dah tuh" Cengir yuna.

Jenan , salah satu anak lelaki di perkumpulan itu menggelengkan kepalanya. " Gue mah nonton twilight donggg!, dah bukan mermaid in love lagi, bosen lebay lagi ceritanya. Lagian kita kan sekarang dah kelas 5 bukan kelas 3 lagi. Dewasa dikit dong"

Rosi berjengit kesal,

"Huuuuuuu!, masa sihhhh.

kita ini kan masih kelas 5 SD.

Belum boleh nonton twilight tauuu!. Itu film 17 keatas. Abang Chandra aja nonton itu baru sekarang-sekarang ini sama temen-temen nya. Lahhh lo udah nonton sekarang"

Rosi menasihati, itu kan film dewasa.

Gitu sih kata abangnya.

"Yaa abisnya kecil mulu gue perasaan, pengen cepat-cepat lebih gede lagi! "

Rengek jenan.

"Hahahahh makanya makan yang banyak jenan, kata mino kalo makan banyak badan lo juga jadi ikut gede, tapi jangan cuman banyak makan basreng. Sekali-kali makan brokoli hahahah"

Saran Rosi diselingi ejekan. karena jenan itu benci banget sama brokoli. katanya mirip otak manusia, jadi dia ngerasa jijik.

baru liat brokoli aja ampe muntah dia.

Teman-teman nya yang lain nya juga ikut tertawa mengejek.

"Jijik apa nya sih dari brokoli, keliatan kayak otak manusia katanya, cihhh... Jijik-an love nah, tapi kalik Kara guess yang jijik tuh strawberry kalik, kayak orang jerawatan mirip kayak kakak gue, kak irene. sama just kayak duren yang bounya kek Kentut ihhhhh gue gak sukaa"

Ucap ten, cowok blasteran thailand bernama asli chittaphon leeycaipornkul yang benci semua jenis buah-buahan.

Karena kepanjangan chittaphon dipanggil ten, gak tau juga dari mana.

Haduh Rosi saja sulit mengucapkan nama lengkap ten.  Jadi setiap absen pagi guru-guru langsung skip nama ten, yang penting kalo dah keliatan wajah anaknya, langsung ceklis buku absen.

"Wkwkwk ihhh padahal stroberi itu enak looohhh... Manis-asem gitu. Segerlah pokoknya, kalo duren sin gue juga gak sukaa. oh yaa perasaan gue ada stroberi di kulkas dehh, tar yaa gue ambil dulu" Rosi dengan langkah riang langsung ngacir ke dalam rumah meninggalkan teman-temannya yang asik bercanda ria.

"Strawberry ciii, bukan stroberi ihhh...

Strawbe-----ihhhh jijik lahh. Udah jangan ngomongin buah ihhhhh" ujar Ten keras, memang sebenci itu dia sama buah-buahan. katanya buah tuh rasanya kayak aneh gitulah pokoknya. pas digigit juga teksture nya gimana gitu.

Mereka melanjutkan membicarakan hal-hal random lainnya.

Rosi baru mau membuka kulkas 4 pintu itu.

Klekkkk....

"Ahhh ini ambil semuannya aja kali yaa?? "

Rosi bertanya-tanya pada dirinya. setelah melihat banyaknya buah stroberi di kulkas yaa.

mau diambil semuanya tapi kalo abang nanti balik terus dia mau makan stroberi,

karena yaa stroberi itu buah kesukaan abang makanya sengaja nyetok.

gak dibawa semuanya, tapi takut kurang nanti.

aahhhh biarin lah duli apa rosi Samantha abang nya.

Saat asik berdebat dengan dirinya sendiri

"Ek hhmm.... Ka?... Kak Rosi? "

Tegur mark terpotong-potong.

Raut Rosi yang tadinya riang tiba-tiba berubah jadi dingin.

Yaa, dan mark sungguh sadar akan perubahan itu. Tapi sungguh kali ini dia gak ada niatan buat jahil-jahilan.

"Kakak kenapa yaa, selalu dingin sama mark?. Padahal kakak sama temen-temen kakak gak ada dingin tuh? "

"Lo mau tau jawabannya apa?, tanya diri lo sendiri. Lo masih suka ganggu gue. Jadi gue masih dingin sama lo. Lo gak punya vibe sama kayak gue, gue gak bisa jadi

so asik sama lo"

Putus final Rosi datar.

Mark meredupkan raut wajahnya.

"Meski mark itu adik kakak sendiri? , meski abang juga papa yang keluarga kakak sendiri?"

Rosi menatap tegas adiknya yang sudah seolah kehilangan semangat.

"Iya, meski lo adik gue sendiri, sama kayak papa atau abang. Kalian tengil, ganggu. Dan gue gak suka itu"

Mark menatap kakaknya yang mulai melangkah menjauhi mark.

"Kak, apa segitu ganggu nya mark yaa?. Kakak seolah-olah benci sama mark, abang dan papa. Kami seolah-olah bukan siapa-siapa nya kakak. Kami jadi terasingkan. Kakak bisa lemah-lembut sama bunda dan yang lain. Tapi kami---mar---mark dibentengi kakak. Mark gak tau kakak gimana lagi" Mark menatap lantai sendu.

Huh padahal tak lama sebelumnya mark punya mood bagus karena sehabis main dengan teman-temannya sekaligus mereka teman pertamanya sejak sekitar dua tahun lalu. Re: haekal, renja, chenji. Dan entah kebetulan apa lagi?, mereka bertiga adalah pindahan yang menempati rumah sebelahnya, bahkan mark hanya perlu jalan kaki selama satu menit kurang kalau ingin bermain ke rumah mereka.

Rosi menoleh sedikit pada mark. Masih dengan tatapan datar. Tapi selalu mengucapkan segala suatu dengan tenang.

"Gue gak cuma ngebatasin kalian, tapi semua orang yang dah gue anggap pengganggu dan tengil. Dan sisanya, orang yang gue anggap nyaman, enggak.

jadi lo jangan geer. Seolah-olah cuma lo, papa, abang aja yang gue gituin"

Rosi pergi begitu saja dengan langkah yang kembali riang.

Kak lo itu apa sih, beneran punya kepribadian ganda yaa, gue makin sini makin gak ngenalin lo.

Lo tadi baru aja natap gue dingin tapi setelah menjauh lo malah tiba-tiba berubah jadi periang.

Oh ya, untuk panggilan lo-gue.

Gue sebenernya masih akan tetep manggil kak Rosi dengan embel-embel 'kak'.

Tapi sejak gue ikut les bela diri 3 tahun lalu itu kak Rosi tiba-tiba manggil 'lo-gue'. Panggilan 'aku-kamu' seolah-olah hilang gitu aja dan gak pernah ada di daftar kamus hidupnya.

Gue semakin sini semakin takut kak Rosi menjauh.

Huftttttt

Gue berjalan mendekati pembantas antara pintu besar yang terbuka setengahnya. Pintu yang membatasi antara taman belakang rumah dengan dapur kedua rumah. karena rumah kami punya dua dapur. satu di depan satu di belakang.

Hufttttt....

Lagi-lagi hal yang gue lihat depan gue ini. yang bikin gue semakin sadar adanya pembatas yang sangat jauh antara dunia kami berdua. Bahkan sebegitu jelasnya.

Gue sekarang emang dah gak se-menyedihkan dulu-dulu.

Gue sekarang dah punya tiga temen kan?

Atau bisa dibilang sahabat? Entahlah...

Dan lebih bagusnya lagi gue juga kenalan sama 7 anak lelaki lainnya dari sekolah sebelah sebut saja mereka gank reno dan jaera. Kok bisa kenal?

yaa karena di kenalin sama haekal.

Emang haekal itu banyak banget temennya, dia paling famous di sekolah sd guess dulu.

Dan yang paling hebatnya di hidup gue ada gak sih?

entah ini bisa dibilang hebat atau enggak, karena gue merasa ini perlu dibanggakan. ini tuh tentang gue yang selalu bisa dengan cepat bertransisi.

Bener yaa ternyata manusia itu punya banyak topeng. Kayak tadi kak Rosi sendiri contohnya. Sama gue dinginnya minta ampun tapi kalo sama orang yang vibe nya sama dia bakal jadi asik dan lembut.

Dan gue?, gue juga pintar pakai topeng juga.

Setelah gimana pun besarnya perdebatan antara gue dan kak Rosi, gue gak akan pernah mendendam rasa marah setelahnya.  Setiap papasan sama kakak gue pura-pura asik, suka jahil, ngegoda-goda kak Rosi seolah sebelumnya kami gak pernah ada perseteruan.

emmm maksudnya perseteruan di hating gue aja. karena kak rosi itu biasa-biasa aja gue rasa.

Gue dengan cengar-cengir bakal nuturin kak Rosi kemana aja sambil ngoceh-ngoceh gak jelas . Demi bisa bikin suasana seolah-olah kami gak pernah ada masalah.

Cihhhh!

Miris banget yaa gue, ngemis-ngemis biar kakak gue berubah Dan jadi kakak yang asik sama adiknya.

Emang gak tau diuntung gue kayaknya.

Tapi, kayaknya memang bukan takdir gue untuk ngerubah kakak gue.

Gue mungkin mau melakukan usaha sekeras apa pun gak akan berbuah manis untuk gue sendiri ataupun kak Rosi.

Bener kata kak Rosi dulu.

Gue cuma adik lemah yang jadi bayangan kakak gue. Gue yang asik di zona nyaman tanpa mau mencari apa yang salah dalam zona gue sendiri yang membuat kak Rosi semakin muak sama gue.

Yahhh.... saat ini mungkin kisah gue emang sedikit mellow. Bukan nya diisi dengan rasa summer tapi malah raining.

tapi raining ataupun hujan ini perlu kita sukuri bukan ?

Tampa Ada hujan kita gak akan tahu adanya cerah.