Tatapan Apo justru menggelap. "Oho jadi kau kemari sebagai utusannya, kah?" tudingnya. "Untuk memintaku datang, setelah dia mencari "bermacam-macam obat" di luar sana---ha ha ya sudah biar ditangani mereka saja. Apa urusannya denganku?"
"...."
"Atau diobati olehmu, mungkin?" tegas Apo. "Toh kalian sudah menikah "
"...."
"Kcuali—oh ternyata kau pun tidak terlalu berguna, ya?" kata Apo. "Bagus. Karena itu aku seharusnya mau, padahal dia tidak berhak membohongiku sedari awal."
Melihat napas Apo stabil, bahkan setelah berkata kasar, Nazha pun tahu sang Omega pernah serusak itu.
"Jadi, Anda tidak memberinya pilihan?" tanya Nazha, yang langsung mengingatkan Apo dengan omongannya Paing. "Maksudku, bahkan setelah dia berusaha kembali."
Apo pun mendengus pelan. "Apa saat itu dia memberiku pilihan?" balasnya.
Nazha pun langsung terdiam. "...."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com