webnovel

BAB 80

"Jadi, kapan Romo, dan Biung akan menikahkanku dengan Manis?" tanyaku. Pada suatu sore di dipan belakang rumah saat kami sedang berbincang bertiga. Tentunya dengan ditemani dengan mendoan anget-anget, ndhak lupa wedang ronde menjadi pelengkap yang sangat nikmat. "Sebelum Manis kembali ke Jakarta dan pasti dia akan bali ke sini lama lagi," dengusku lagi. Aku benar-benar ndhak sabar untuk menjadikan Manis sebagai pendamping hidupku, agar aku ndhak lagi melakukan dosa-dosa yang malah semakin bertambah runyam. Lebih-lebih aku takut, kalau sampai Arjuna juniorku akan jadi lagi, sebelum Manis kuperistri.

Tapi lihatlah mereka, tampak tenang dan mengabaikannku. Ini benar-benar membuatku kesal. Apa mereka ndhak mau, toh, melihatku bahagia dengan menikahi Manis? Atau malah mereka sengaja membuatku sengasara seperti ini? Atau jangan-jangan mereka ingin aku melakukan dosa lagi? Jika iya, maka aku akan dengan senang hati melakukannya. Toh, bagiku itu nikmat.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com