webnovel

BAB 302

"Kangmas!" kata Manis dengan histeris, yang berhasil membuatku kaget bukan main. Dia kemudian menunjuk ke arah pohon jambu monyet, dan pohon mangga. Matanya tampak berbinar, seolah-olah dia telah menemukan sebuah harta karun yang sangat berharga. "Ada pencit (mangga muda), Kangmas! Ada jambu monyet juga! Kalau dipetik, enak itu dibuat rujak! Pingin, Kangmas!" katanya semangat. Duh Gusti, tinggi benar itu letak buah mangganya. Aku bisa memanjat ndhak ya?

"Laki-laki kalau ndhak bisa manjat namanya ndhak laki-laki, lho, Juragan. Manjat istri saja bisa, masak manjat pohon mangga ndhak bisa," Bulik Sari meremehkanku.

"Wah, jangan salah. Kecil ini! Nanti kuambil semua buah mangga yang ada di atas. Kalian tenang saja!" percaya diriku, padahal aku ya ragu, toh. Ndhak kebayang kalau jatuh, bisa gulung-gulung sampai bawah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com