Widuri diam ndhak mengatakan apa pun, aku langsung mengambil posisi duduk. Sebab aku ndhak mau lagi, kelengahanku dijadikan senjata untuknya menyerang di berbagai sisi. Terlebih di sini ada Manis. Sudah berapa kali aku mengecewakannya dengan tidur dengan perempuan yang ada di depanku ini, dan aku ndhak mau mengecewakannya lagi.
"Kamu ini bilang apa sih? Aku adalah Widuri, perempuan yang kamu cintai. Perempuan yang selalu memanjakanmu, dan memuaskanmu di atas ranjang. Kita biasa bercinta setiap hari, kan? Lagi pula, kamu juga telah berjanji kepadaku untuk menikahiku, dan meninggalkan perempuan tidak tahu malu itu, yang katamu tidak menarik, dan tidak bisa menyenangkanmu,"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com