webnovel

BAB 184

Pagi sekitar jam 02.30 di Kemuning. Udara sangat begitu lembab, kepulan kabut ada di setiap mata memandang. Hawanya yang kadang-kadang dingin menusuk ke tulang-tulang, membuat orang-orang yang kadang ndhak kuat pun harus berselimutkan kain tebal, malas beranjak dari ranjang, dan memilih menggulung diri di atas ranjang.

Tapi, tentunya akan sangat berbeda ketika itu di kediamanku. Meski ndhak seluruhnya bangun. Tapi, para abdi dalem jam seperti ini sudah harus bangun. Ndhak peduli mereka masih terkantuk-kantuk, ndhak peduli mereka masih enggan turun dari ranjang, dan ndhak peduli jika hawa dingin membuat mereka ndhak ingin pergi ke mana pun.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com