webnovel

BAB 109

Sore ini, aku sudah berada kembali ke Kemuning. Tentu, dengan membawa buah tangan khusus untuk Wangi. Yang sengaja istriku paling cantik menyibukkan diri, dengan repot-repot mencarikan buah tangan itu sendiri.

"Jadi, mana buah tangan untukku?" seloroh Wangi, yang sudah berada di kediamanku. Sengaja benar perempuan ini sudah datang. Padahal rencananya, aku ingin memberikannya besok.

"Ini," kubilang setengah hati.

Dia langsung mengambilnya dengan semangat. Lihatlah, bagaimana kelakuan perempuan zaman sekarang. Dibelikan hadiah saja sudah sebahagia itu.

"Istriku tercinta itu, bahkan sepagi tadi sudah memaksa mengajak mencarikanmu buah tangan. Sampai telat dia pergi kuliahnya," terangku kemudian.

Wangi langsung tersenyum, hingga gigi putihnya tampak semua. Kemudian, dia menarik-narik ujung kemejaku.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com