webnovel

Promise

"Zora? Bagaimana?" tanya lagi Arhan yang

sudah tak sabar lagi mendengar jawaban

dari Zora.

"M-maaf, aku belum bisa menentukan

nya." jawab ku gugup, aku takut jika dia

marah.

"Oh, begitu ya. Baiklah, tak apa. Kamu saya

beri waktu hingga nanti malam. Kamu

harus menjawabnya, usahakan tidak ada

kata 'bingung'. Oke?" kata Arhan membuat

perjanjian padaku, aku mengangguk

sebagai tanda aku setuju.

Arhan berdiri lalu berjalan menuju suatu

ruangan yang jelas aku tidak tau. Kali

ini pandangan ku bisa bebas, tidak ada

kecanggungngan dan tidak banyak omong.

Namun beberapa detik kedepan, Arhan

kembali dan berdiri membelakangi diriku

yang masih duduk manis di ruang makan.

Awalnya, aku kebingungan. Ternyata,

Arhan hendak menyisirkan rambutku.

Itupun dia melakukannya dengan sangat

perlahan dan lembut.

"Maaf, saya boleh kan melakukan ini?"

tanya Arhan lembut. "Bo-boleh." jawabku

gugup.

Aku merasakan gerak gerik tangan Arhan

saat bagaimana cara dia menyisirkan

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com