webnovel

Marah

Sepulang sekolah, Fajar dkk duduk di atas jok motornya masing-masing. Berada di parkiran sekolah dengan seragam yang sudah acak-acakan, di tambah lagi asap rokok yang sedari tadi keluar masuk dari lubang hidung Fajar.

"Boss," ucap Bara.

Fajar menolehkan pandangannya sambil mengangkat sebelah alisnya, "Apa?"

"Nanti malem gue jadi ya ke rumah lo," ujarnya lagi.

Fajar membuang puntung rokoknya dan berdehem sebentar. "Iya. Angga sama Malvin kalo mau juga gapa-pa. Lagian di rumah juga sepi, gak ada orang tua."

"Beneran lo boss? Wah, seneng nih gue bisa ketemu dedek Bulan yang cantiknya kayak bidadari," kata Malvin.

Fajar menjitak jidat Malvin pelan, "Jangan gangguin adek gue lo kalo masih sayang sama nyawa," ujar Fajar.

"Aduh, iya ampun Boss. Gue masih pengen nikah sama punya anak," kata Bara.

Angga terkekeh remeh, "Gayaan lo mikirin nikah, ulangan Matematika masih dapet lima puluh aja."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com