"Apa iya Sika pelukan dengan Mama?" Papa Damian benar-benar terkejut dengan apa yang di katakan oleh sang putri, matanya berkaca-kaca dan tiba-tiba saja air matanya menetes tanpa terasa. Papa Damian memalingkan wajahnya.
Saat itu Jessi dan Mama Elisa memperhatikan wajah sang Papa. Mama Elisa mengerti bahwa suaminya begitu merindukan istrinya yang sudah pergi meninggalkannya.
Mama Elisa hanya bisa terdiam dengan menundukkan wajahnya, dia sadar kehadiran dirinya tidak begitu berarti untuk Papa Damian. Karena tetap saja rasa cinta Papa masih tercurah untuk almarhum istrinya yang pertama.
Mama Elisa pun kini duduk di samping Jessika. Dia benar-benar merasakan tubuhnya lemas, ketika melihat sang suami menitikan air matanya.
"Apa Papa merindukan Mama?" tanya Jessika kepada sang Papa dan Papa pun langsung menyeka air matanya dan kembali menatap sang buah hati tercinta.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com