Dipandanginya Moses yang masuk ke dalam mobil dengan tatapan tidak suka. Jenny yang menyadarinya segera mengajak laki-laki itu dan Jessica masuk ke dalam rumah. Sesampainya di ruang tamu, dimintanya Tommy duduk menunggu di ruang tamu sementara dia masuk untuk membuatkan minuman.
“Nggak usah repot-repot, Kak,” sahut pemuda itu sungkan.
“Nggak apa-apa, kok. Tunggu sebentar, ya. Jes, kamu temani Tommy di sini,” ujar Jenny seraya menatap tajam adiknya seakan-akan memberi ultimatum yang wajib dipatuhi.
Yang ditatap mengangguk acuh tak acuh seperti biasanya. Setelah sosok kakaknya menghilang, gadis itu lalu membuka mulutnya, “Katanya besok baru datang untuk menunjukkan sesuatu padaku. Kok sekarang udah muncul?”
Tommy menyeringai lebar dan berkata, “Kamu nggak senang aku datang setiap hari?”
“Kalau nggak ada keperluan buat apa jauh-jauh datang kemari? Rumahku kan nggak dekat dengan kantor maupun rumahmu,” jawab gadis itu cuek.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com