Lelaki bertubuh tinggi itu kembali naik ke atas ranjang mendekati Jeni yang masih saja menutupi bagian tubuhnya dengan selimut putih yang melilit di tubuhnya.
"Apa-apaan kamu, Jen! Bikin aku kaget saja. Mamah kamu juga jadi khawatir kan," gerutu Jefri saat menyadari tak ada sesuatu pun yang terjadi pada istrinya.
Jeni hanya terlihat mendengus kesal. Ia kesal karena baru saja menyadari kalau malam tadi nyatanya dia telah bercinta dengan Jefri.
'Ah, aku memang benar-benar bodoh! Kenapa aku malah larut dalam kenikmatan tadi malam.' Jeni menggerutu dalam hatinya. Ia terlihat memijat pelipisnya. Mau marah, tapi marah pada siapa? Kalau marah pada Jefri, tentu saja suaminya itu akan lebih berbalik marah kepadanya. Ah sial, benar-benar sial!
"Hey! Kenapa?" tanya Jefri sekali lagi sedikit mengagetkan Jeni yang sedari tadi mematung dalam lamunannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com