Kaisar Jing Xuan tergeletak dalam genangan darah di Istana Yongshou. Pelayan dan eunuk istana kacau balau.
Eunuk Fu juga panik. Dia telah melayani Kaisar Jing Xuan selama bertahun-tahun dan belum pernah melihat pemandangan seperti ini.
Kaisar Jing Xuan sedang dalam masa jayanya dan selalu kuat. Bagaimana mungkin dia bisa terjatuh dan muntah darah begitu saja?
Tabib kekaisaran langsung datang dengan cepat. Sang Permaisuri, Selir Xian, dan selir-selir lain juga telah datang.
Kaisar Jingxuan terbaring di atas tempat tidur bambu di kamar tidur Permaisuri Janda. Meski disebut tempat tidur bambu, sebenarnya sangat lembut dan mewah. Karena sesudah semua, itu adalah tempat Permaisuri Janda menjalani perawatan.
Begitu Selir Xian masuk ke dalam ruangan, dia menarik saputangan dan menangis. "Paduka…"
Permaisuri Janda mengerutkan kening.
Selir-selir lain juga mengelilinginya, mengambil saputangan, dan mulai mengusap air mata mereka.
Orang yang satu-satunya tenang adalah Sang Permaisuri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com