Sementara semua terlihat sibuk di dapur dengan di temani oleh bi Inem, Jodi menarik tanganku untuk pergi dari perkumpulan mereka. Sembari melangkah melewati setiap ruangan, aku melihat ke belakang, berharao mereka tidak ada yang memperhatikan kami yang pergi diam-diam meski bisa di pastikan mereka mengetahuinya.
"Sayang, kita mau kemana?" bisikku pada Jodi.
Jodi hanya tersenyum sampai kemudian dia membuka pintu sebuah ruangan. Meski ragu, aku mengikuti langkahnya masuk ke dalam ruangan tersebut. Ruangan yang berhiaskan serba putih serta lukisan kesenian yang tertempel di dinding kamar, sebuah dipan yang memiliki tirai bergantung di setiap sudut tiang nya, juga sebuah jendela yang kemudian Jodi membukanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com