webnovel

Setengah Hari Bahagia

Jeha tidak tidur semalaman. Ia hanya duduk, sesekali merebahkan dirinya di sofa tapi matanya tak bisa tidur.

Rasanya kepala Jeha sangat pusing. Ini sudah subuh. Dan Jeha langsung bangkit untuk menuju mushala terdekat.

Ia meminta ampun pada Tuhan, ia tidak menyalahkan Tuhan atas semua yang terjadi. Ini sudah takdir, dan Jeha tetap akan mensyukuri ini.

Mungkin ini cara agar Jeha tak terlalu lama berada di dunia yang dingin seperti ini. Iya dingin, karena selama ini hangat dan keramahan dunia tidak pernah Jeha rasakan.

***

Setelah dari masjid, Jeha pulang menuju rumah. Ia mandi dan langsung menuju lemari untuk memilih baju.

Ia akan memakai pakaian yang paling bagus di antara tumpukan baju di lemarinya.

Bibir Jeha bersenandung kecil. Menyanyikan lagu saat ia sekolah dasar, itu loh lagi senam. Jeha sangat hafal di luar kepala.

Jeha mematut dirinya di depan cermin. Ia berputar putar untuk melihat apakah baju ini cocok untuknya.

"Em, kayaknya pakai yang putih aja deh."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com