webnovel

Pesan dari Nomer Asing

Dengan sangat terpaksa. Jeha mengikuti dua sepupunya masuk ke mobil Ry. Jeha benar-benar tak habis pikir.

Kenapa harus Ry yang menolongnya.

Jeha memilih untuk duduk di kursi bagian belakang. Ia duduk di sana.

"Gue di sini."

"Ih, enggak bisa. Gue yang duduk di sini."

Jeha memutar bola mata malas, untuk hal seperti ini saja. Mereka masih juga ribut. Astaga, ribet sekali memang.

"Gue. Gue yang punya mobil."

"Oh, enggak bisa. Gue yang kepanasan gara gara mobil lu mogok ya."

Mereka terus berdebat. Sampai petugas bengkel yang Ry panggil datang.

Ry memilih turun, Jeha juga ikut turun. Ia masih merasa bertanggung jawab karena mobil ini milik sepupunya dan tak mungkin Jeha langsung lepas tangan walau ia sendiri tak mengerti tentang dunia mesin.

"Halo, Bang." Sapa Ry. Dia seperti sangat akrab dengan petugas bengkel itu.

"Selamat siang, Mas Ry."

Ry menyalami petugas itu.

"Tolong ya, Bang. Nanti gue ambil aja di bengkel."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com