webnovel

Lahan Belum Bisa Digunakan

Jeha terduduk dengan menatap dirinya dari pantulan cermin.

'Apa ini nyata!'

Ia mencubit tanganya.

"Aw!"

Tentu saja rasa sakit yang dia dapat. Dengan rasa sakit yang didapat, Jeha tahu jika ia tidak sedang bermimpi atau pun halusinasi.

Huh, ini semua memang mendadak dan itu membuat Jeha terkejut. Jika memang Ry dan kakaknya sedang membuat kejutan, maka selamat mereka berhasil akan hal itu.

Jeha menoleh, ia melihat ranjang putih yang mana sedang ia duduki.

Hew, Jeha langsung diboyong ke rumah orang tua Ry.

Seketika, Jeha merinding. Ia mengusap lengannya. Dia masih memakai kebaya putih tadi. Payetnya sangat cantik. Jika ini kakaknya yang memilih, pantas saja karena Mira tahu selera Jeha.

Jeha menoleh ke sekitar. Kamar ini sangat luas, jika dibandingkan dengan kamarnya yang ada di rumah mama Sarah mungkin hanya sebesar kamar mandinya.

Kamar mandi? Oh ya, Jeha belum membersihkan diri. Mungkin ada baiknya Jeha segera melepas atribut ini.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com