webnovel

Kesedihan Novi

Kondisi jalanan sedang padat. Novi dan Edo baru pulang dari terminal dengan hasil nihil.

Anak-anak klub abakura juga tidak berhasil mencari Jeha. Mereka yang sedang menyebar di pinggiran kota tidak menemukan gadis itu, walau sudah menghentikan bus secara random. Mereka berharap ada Jeha di dalamnya.

Edo melihat Novi dari kaca spion. Wajah murung Novi melekat sejak tadi. Tentu saja, tidak ada orang yang bahagia jika ditinggal oleh temannya.

"Mau mampir makan dulu, Beb?"

"Enggak usah, Do." Novi menggeleng lemas.

Semangatnya pudar dan hilang semenjak kepergian Jeha.

Edo mengangguk. Mungkin Novi sedang tidak mood.

***

Hampir setengah jam berjibaku dengan kemacetan, akhirnya Edo bisa membawa Novi sampai di rumah.

"Thanks, Do. Lu udah bantu gue nyari Jeha."

"You're welcome." Edo tersenyum.

"Mau mampir?"

Edo melihat wajah Novi yang kuluh. Pancaran kebahagian yang sering terlihat wajah cantik itu kini sedang redup.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com