webnovel

Kejutan

Bahagia, itulah yang sekarang dirasakan oleh Jeha. Ia menatap sang kakak yang sedang lahap menyantap buah tadi.

Pandangan Jeha turun ke arah perut datar kakaknya. Di sana ada kehidupan lain. Ugh, Jeha sangat menantikan hari di mana perut itu akan membuncit, lalu tendangan kuat yang berasal dari calon keponakannya membuat Mira kewalahan.

"Kak?"

"Hem." Mira masih asyik mengunyah. Setelah berhasil merampas buah milik adiknya kini ia sedang sibuk menghabiskan tanpa tersisa.

Sepertinga baby yang ada di perut Mira sangat suka makan. Dia sudah makan sebanyak empat kali seharian ini. Dan ini juga masih ngemil. Mungkin ini adalah cara Tuhan membuat Mira tambah berisi. Mengingat selama ini, ia tak bisa makan terlalu banyak.

"Berapa tadi usia kandungan, Kakak?"

"Empat minggu." Jawab Mira tanpa menoleh ke arah Jeha.

Jemari Jeha bergerak untuk menghitung sesuatu.

"Cepet banget ya, Kak?" Jeha heran.

Mira akhirnya menoleh.

"Mikir apa hayo?"

Jeha meringis menampilkan giginya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com