webnovel

Dibalik Hati Adi

Adi menenggak air dari botol yang tadi ia ambil. Rasanya semakin gerah kala melihat sesuatu di leher Jeha.

Bruk!

Dengan sedikit kencang, Adi menutup kembali pintu kulkas. Bunyi dentuman pintu kulkas membuat Jeha menoleh. Gadis itu melihat papanya berjalan cepat meninggalkan dapur.

Alis Jeha naik, terserahlah ia tak peduli.

"Jangan-jangan marah karena aku makan ini?" Jeha menaikkan piring berisi nauget itu. Ia yang semula berencana menyisakan makanan itu kini berubah pikiran. Dengan cepat Jeha melahap habis semua yang ada di atas piring.

"Pelit banget. Sama anak juga. Eh, emang aku anaknya ya?"

Jeha mengangkat bahunya. Mau anak atau tidak sepertinya mereka tetap memperlakukan Jeha sama.

Selesai mengisi perutnya, Jeha kembali masuk ke kamar. Ia berjalan pelan ke arah lemari, menata jadwal untuk besuk merupakan kegiatan rutin untuk anak sekolah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com