webnovel

Bersama tapi Tak Bisa Bersama

"Jeha, sudah semua, Nak?" Aini melihat ke meja kaca besar yang sekarang sudah terisi penuh makanan.

Huh, tidak mengecewakan. Tidak sia-sia, ia dan para wanita lain masak bersama. Mereka masak besar dengan tema masakan kota Solo.

Ada tengkleng, pecel, soto, gado-gado, timlo, selat, dan masih banyak lagi.

"Alhamdulillah, sudah selesai, Bund."

"Oke, sayang. Sekarang tinggal panggil semua untuk ke sini. Kita makan bersama. Jarang kita bisa berkumpul seperti ini."

Ya, begitulah. Karena kesibukan masing-masing, mereka terkadang tak mempunyai waktu untuk sekedar memberikan kabar.

Maka dari itu, mumpung keluarga solo datang. Aini langsung mempunyai ide untuk menjamu masakan khas Solo. Karena beberapa hari yang lalu, masakan khas ibukota yang Aini sajikan.

Meski harus menunggu Ry dan sang suami datang, justru hal itu akan membuat mereka semakin lahap saat makan.

"Oke, Bunda."

***

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com