webnovel

Belitan

Merasa belitan pada perutnya semakin kencang Rini berusaha untuk melawan. Ia menggunakan tangannya yang bebas untuk memukul muka tuannya. Rini tak peduli wajah tampan itu terluka.

"Aduh! kamu ganas juga ya."

Belitan di perut Rini terlepas. Rini mengambil kesempatan itu untuk bangun. Segera setelahnya ia berlari dan meraih pintu.

"Rini!"

Rini tak bisa membuka pintu tersebut. Sepertinya memang sengaja dikunci.

"Hua!"

Rini dibopong bagai karung beras. Rini memukul punggung orang yang memanggulnya. Ia merasa pusing karena kepalanya berada di bawah.

"Gila ya lu!" Kembali tubuh Rini dibanting di atas kasur. Ia ngeri membayangkan kemungkinan apa yang terjadi. Mereka berdua berlawanan jenis dan sekarang berada di dalam kamar dengan pintu terkunci.

"Iya, saya memang gila."

Tak ada lagi kalimat sopan yang keluar dari mulut Rini. Rini marah dengan semua perlakuan yang ia terima.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com