webnovel

Balada Cinta

Andriana membuka kaca matanya, ia melemparkan senyum pada gadis yang melambai seru ke arahnya.

Semakin dekat, tangisan gadis itu semakin terdengar.

"Hei, bocah! Kenapa kau menangis?"

Gadis yang dipanggil anak kecil itu tersenyum geli. Ia mengusap wajahnya yang berlinang air mata.

"Nyonya, aku sangat merindukan dirimu." Lalu tanpa canggung, ia memeluk Andriana.

"Huh? Kau kira kita Teletubis?" Namun tak urung Andriana membalas pelukan hangat itu.

Pandangan beberapa orang membuat Andriana kesal, ia lalu melepas pelukannya.

"Ayo, kita pergi dari sini, Lia. Banyak hal yang harus aku lakukan."

Andriana lebih dahulu berjalan, ia kembali memakai kaca mata hitamnya.

"Siap, Nyonya! Aku akan membantumu melakukan itu."

Langkah Andriana berhenti.

"Termasuk membantuku menjadi perebut Suami orang?" Tanya Andriana seraya menoleh ke belakang.

Lia menampilkan wajah terkejut.

"Hah? Aku akan menanti pekerjaan yang harus ku lakukan, Nyonya Andriana."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com