"Intan?" Arsya kembali menyadarkan Intan dari lamunannya.
Intan menimbang-nimbang jawaban yang akan keluar dari mulutnya sendiri untuk menjawab pertanyaan Arsya.
'Ayolah, Intan! Itu kan hanya 'jikalau' saja. Kamu enggak perlu menanggapinya dengan serius,' gumam Intan di benaknya.
Dan Intan pun mulai siap meluncurkan jawaban.
"Mmm, soal itu … kayaknya." Intan tersenyum kikuk.
Dan Arsya sudah sangat tidak sabar mendengar jawaban dari mulut Intan.
Dan Arsya juga sangat berharap kalau jawaban dari Intan itu 'iya'.
"Aku enggak tahu. Tapi tergantung siapa orangnya sih," jawab Intan. Intan pun langsung menunduk.
Arsya yang tadinya menunggu jawaban Intan itu dengan ekspresi melongo pun merubah raut wajahnya menjadi mengerut. Dan setelahnya, Arsya tertawa.
"Hahaha, bener-bener." Arsya membenarkan jawaban Intan tersebut. "Tergantung orangnya ya?"
"Iya." Intan merasa risih.
Takutnya, Arsya jadi beranggapan kalau ucapan Intan itu menandakan kesombongan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com