Melihat Intan menangis, Arsya sungguh tidak tega. Dia juga jadi merasa bersalah.
Dia sangat kasihan pada Intan. Dan inginnya, Arsya menghapus air mata Intan itu.
Tapi jarak mereka cukup jauh. Arsya tidak bisa mendekati Intan.
Yang hanya bisa Arsya lakukan adalah menghentikan Intan untuk memaksakan dirinya bercerita.
"Intan, maafkan aku. Aku sudah membuatmu menangis dengan memaksa kamu untuk bercerita. Kamu tidak perlu menceritakannya kembali, Intan. Sekali lagi aku minta maaf. Kamu boleh pergi." Arsya pun mempersilakan Intan untuk meninggalkan kamarnya.
Intan menyeka air matanya. Matanya dia kedip-kedipkan, dan kemudian dia pun tersenyum sambil beranjak dari duduknya.
"Maaf, kalau aku ingat lagi soal waktu itu … aku kembali merasakan sakitnya. Maaf, jadi nangis begini." Intan juga jadi merasa tidak enak hati karena sudah menangis di hadapan Arsya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com