webnovel

Intan Sudah Mulai Bekerja di Rumah Arsya

"Sudahlah, Sya. Kamu bisa cari lagi asisten baru. Jangan paksa-paksa Hana. Biarkan saja dia. Lagian jadi karyawan kok gampang merajuk. Dia jelas salah. Dan juga, mental orang miskin itu kebanyakan sama. Sama-sama tinggi gengsinya. Padahal butuh duit. Tapi gak mau ngalah." Hendrawan begitu judes dalam mengomentari Hana.

Arsya yang mendengarnya jadi semakin tidak enak dengan perkataan sang ayah itu.

Arsya menyimpan sendoknya dengan gebrakkan. Dia langsung berdiri dan pergi.

Nia berniat mengikuti. Tapi sang suami tidak memberikan izin.

"Biarin. Arsya biar belajar dewasa," kata Hendrawan.

Mina celingukkan. Antara melihat Arsya yang sudah pergi menjauh dan melihat kemarahan ayahnya—Hendrawan juga kecemasan di raut wajah sang ibu—Nia.

Semenatara itu, orang yang paling tidak terpengaruh akan situasi. Dia hanya diam tanpa suara dan terlihat begitu menikmati makanannya.

Radit no coment. Dia juga merasa tidak terlibat. Maknaya Radit juga tidak ingin ikut campur.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com