webnovel

Di Pesta Pernikahan 2

Arsya masih melihat padanya. Terlihat sebelah mata Irwan mengedip.

Arsya mengangguk. "Ayo, gue udah enggak sabar pengen mukul si Nizam." Arsya pun tertawa.

Irwan dan Hana juga.

Mereka pun berjalan bersama menuju pelaminan.

"Aku juga pengen tanya, kenapa sih dia bisa ngeduluin kalian berdua yang katanya paling ganteng di angkatan kita? Kayaknya definisi laku atau enggak tidak terkait fisik ya." Hana mulai berbaur dengan obrolan. Dia sok polos di tengah ucapannya itu meledek Arsya dan Irwan.

Ledekan super halus.

Irwan dan Arsya langsung menoleh padanya. Rachel pun sama. Bahkan Rachel tertawa lebih dulu karena ledekan Hana barusan.

Arsya juga tertawa. Dia seperti orang bengek. Itu bentuk dari ketidakterimaannya terhadap ucapan Hana barusan.

"Wan, si Hana tak tahu kita siapa?" Arsya menunjuk pada Hana.

Hana hanya mengangkat bahu dan tersenyum.

"Bener Sya." Irwan mengangguk-angguk.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com