Walaupun Yoga belum pernah sedikit pun membuat Intan ilfeel, tetap saja. Menurut Intan, perasaan tidak bisa disalahgunakan.
Intan tidak menyukai Yoga.
Dan kini, Intan merasa dirinya berada di jalan buntu. Dia dipaksa maju meskipun harus memanjat tembok.
Sebab tidak punya kesempatan untuk mundur.
Mundur ke mana? Tidak punya pilihan.
Lelaki yang dia cintai telah menggoreskan luka yang dalam, yang masih terasa sakitnya walaupun sudah mengering.
Lelaki yang datang, dan sanggup membuat Intan kembali bisa merasakan kebahagiaan dalam sebuah hubungan. Nyatanya juga tidak bisa bersama sebab penghalangnya begitu susah ditaklukkan.
Intan harus sadar diri terkait hubungannya dengan Irwan.
Intan harus berlari, pergi.
Dan kini, dia ada di sini.
Ke depannya, Intan tidak punya rencana lain selain membesarkan Karin dengan baik.
Dia juga tidak berharap Irwan akan kembali dan nantinya Intan dan Irwan berjodoh. Tidak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com