webnovel

Arsya Kenapa?

Di mata Bram sekarang, Hana sudah mirip dengan ibu-ibu yang suka menggosip di warung-warung.

"Emch, harusnya sih kamu di sini, Han. Pastinya kalau kamu sama si Silvi diatuin. Wah, cocok banget. Bakal adu debat deh." Bram cekikikkan.

"Emangnya gimana? Gue yakin, dia mirip banget sama si Nia lampir itu. Bener, kan?" tebak Hana yakin.

Bram mengangguk sambil tertawa. Bukan hanya karena mengingat siapa Nia yang cerewet. Tapi ekspresi Hana yang lucu.

"Mirip banget. Tuan Radit aja gak suka sama dia. Dan ya … hampir semua pegawai juga. Dia sok banget, Han. Kayak dia yang punya perusahaannya." Bram jadinya ikut-ikutan menjadi tukang gossip.

"Ah, iya? Sialan tuh perempuan! Emang apa hak dia? Dia ngapain aja emangnya?" Hana yang tadi duduk bersandar pun jadi merubah posisinya menjadi tegak.

Hana sangat serius ingin mendengarkan.

"Kerjaannya ngatur-ngatur orang lain. Gituh sih. Dan karena ada Silvi di sini. Bu Nia jadi sering ke sini juga."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com