Arsya membiarkan dulu pekerjaannya sebentar. Dia menaruh laptopnya di samping sebelahnya lagi.
"Sya, apa tidak sebaiknya si Intan diganti?" tanya Nia. Bibirnya sedikit bergetar.
Takut kalau Arsya tidak terima atas ucapannya itu.
Wajah Arsya berubah seketika. Tak percaya atas apa yang diucapkan Nia barusan. Nia bertanya soal kemungkinan Intan bisa diganti atau tidak?
Sangat konyol, pikir Arsya. Intan baru saja bekerja hari ini, tiba-tiba Nia sudah bertanya seperti itu? Seperti Intan sudah melakukan kesalahan saja yang berakibat Nia tidak menyukainya.
Dengan lembut, Arsya pun bertanya pada Nia.
Arsya bertanya baik-baik.
"Kenapa memangnya, Ma? Intan udah ngelakuin kesalahan?" tanya Arsya.
Arsya ingin tahu alasan Nia. Sebab, Arsya sendiri tidak yakin jika Intan melakukan kesalahan.
Bayangan Arsya terlempar seketika pada dua jam sebelum Nia datang ke sini.
Tadi, Intan sudah masuk ke sini untuk mengantarkan cemilan dan juga susu hangat untuk Arsya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com