Master Agung Liu bingung. "Bijih? Bijih apa?"
Hua Wu Xiang menyadari bahwa Master Agung Li sepertinya tidak berbohong, dan matanya berubah gelap.
"Bijih di Gunung Jembatan Agung, ke mana kau membawanya?" tanya Utusan Zuo.
"Bijih di Gunung Jembatan Agung? Aku tidak mengambil bijihnya!" jawab Master Agung Liu. "Ketika aku pergi, tempat itu belum digali!"
"Lalu, kenapa kau kabur?"
"Bukankah Utusan You dan yang lainnya sudah mati? Begitu banyak orang yang mati, tetapi aku masih hidup, itu membuatku terlihat bersalah!" jawab Master Agung Liu.
Utusan You memang sudah mati. Utusan Zuo merasa sedikit sedih dalam hatinya untuk sejenak, lalu ia lanjut menanyai Master Agung Liu, "Bagaimana bisa Utusan You dan yang lainnya mati? Mengapa mereka semua mati dan kau masih hidup?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com