Mia tidak tahu harus berkata apa. Mendengar suara bip dari ponselnya, dia mengerjapkan matanya, sudut-sudut mulutnya berkedut.
"Kak Mia…." Fira menatap Mia dengan penasaran. "Ada apa?"
Mia menyimpan ponselnya dan mengertakkan gigi. Tanpa sadar, tangannya ikut terkepal erat, mencengkeram ponselnya.
Fira dapat merasakan aura berbahaya dari Mia dan semakin penasaran.
Mia menarik napas panjang, kemudian berhasil sedikit menenangkan diri dan tersenyum. "Masih ada satu jam lagi. Kita bebas pergi, 'kan…. Mm, sampai bertemu lagi nanti di ruang rapat." Sambil bicara, dia pergi sambil berpura-pura bersikap tenang.
Fira mengerutkan bibir dan hanya menanggapi dengan, "Oh," tanpa menyadari apa yang salah.
Mia pergi ke lift dan melihat tombol lantai 79. Setelah mengepalkan tangan, dia pun menekannya. Paling, kalaupun dia bertemu seseorang di lantai teratas di jam ini, hanya akan ada Bayu dan Susan, yang sudah mengenalnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com