Petra menatap Mia dengan tatapan yang dalam. "Sudah lama sekali aku tidak bermain piano…."
"..." Sudut-sudut mulut Mia berkedut. Dia teringat bahwa terakhir kalinya Eliza meminta Petra bermain, katanya kemampuannya sudah menurun.
"Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan kalaupun permainanmu jelek!" Mia tersenyum lebar dan berkata dengan mata agak menyipit, "Toh, hanya aku yang mendengarkan."
Melihat wajah Mia yang tampak bahagia, Petra menatapnya dengan dalam.
Petra menatap mata Mia yang penasaran, lalu bertanya dengan perlahan, "Setelah mendengarkan permainan piano Julian, kau masih mau mendengarkan permainanku?" Kata-kata Petra mengandung sindiran keras.
Mia sejenak tertegun, kemudian mengeluh di dalam hati, 'Kenapa lelaki ini selalu mengungkit-ungkit masalah yang lalu?'
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com