Mia menatap Petra dengan wajah terkejut, mulutnya terus berkedut. Pada akhirnya, Mia merona dan mengertakkan gigi, lalu berkata, "Dasar… dasar preman!"
Bibir tipis Petra dengan ringan terangkat, namun jika memang muncul senyuman samar di bibirnya, dia segera menghapusnya. Matanya menjadi sepasang lubang sedalam lautan, membelenggu Mia rapat-rapat. Suaranya benar-benar ambigu ketika bertanya, "Kenapa? Aku hanya ingin melakukannya dengan istriku…. Lantas kau bilang aku jahat?"
"..." Wajah Mia semakin memerah.
Dia tahu bahwa ketika Petra sendirian dengannya, pria itu selalu melepas topeng dan kulit tebalnya, dan sama sekali tidak mirip dengan seorang pemimpin yang sombong…. Tapi pilihannya hanya tidur bersama pria itu atau rumahnya kosong!
Saat ini, di rumah sakit, dia, Petra... benar-benar mengatakan hal cabul seperti itu!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com