"Begini saja, bagaimana kalau aku masakan daging manusia saja untuk Mama?"
"Ha? Apa?!" Kedua mata Melisa membulat mendengar penawaran Aurel. Melisa lantas tercengang dan secepat kilat pergi dari kamar.
HAHAHA!!!
Aurel puas membuat mertuanya lari terbirit-birit.
Dengan segenap rasa ketakutannya, Melisa berjalan tergopoh memasuki kamar Vero. Kali ini tak ada ketukan pintu atau acara panggil memanggil.
Melisa menghampiri anak lelaki yang ternyata kembali tertidur pulas. Digoyang-goyangkanlah tubuh Vero hingga membuat sekujur tubuh merasakan gempa.
"Vero! Bangun! Vero!! Cepetan bangun!" seru Melisa seperti bayi yang merengek minta susu.
"Hmm ..." Vero menggeliat miring kiri dan ke kanan. "Apalagi sih, Ma? Enggak cukup apa tadi sudah mengganggu tidurku? Lalu sekarang, Mama lagi-lagi mau mengganggu? Dosa apa sih aku sama Mama?" gerutu Vero masih dalam keadaan mata tertutup.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com