Berulang kali Brian memohon pada Aurel agar bisa bertahan. Meskipun Aurel sama sekali tak bisa mendengar suara Brian.
Rasa panik yang menghampiri Brian kian menyeruak ke dalam diri Brian tatkala melihat kaki Aurel sudah penuh dengan aliran darah.
"Ya Allah, kenapa darahnya belum juga berhenti ... bagaimana ini ...," panik Brian semakin menambah kecepatan mobilnya.
Sesampainya di Rumah sakit, Aurel segera di bawa ke ruang UGD. Aurel mulai ditangani oleh seorang Dokter dan beberapa Perawat. Segera salah satu Perawat menutup pintu ruang UGD dan meminta Brian untuk menunggu di luar.
Wajah Brian memperlihatkan kecemasan dan ketakutan yang teramat sangat. Brian sangat takut dengan keselamatan Aurel.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com