webnovel

Gila

Amartha tak mampu melawan karena kepalanya terasa sakit akibat benturan itu. Bahkan darahnya tercecer di lantai.

"Pergi dari sini dan jangan sekali-kali kamu menginjakan kaki di rumah ini!" ucap Melati sembari menghempaskan tangan Amartha begitu saja.

"Ta-tapi Ma ... sebenarnya apa salah Amartha hingga Mama tega mengusir Amartha begini?" Amartha menatap bola mata Melati dengan sendu.

Melati tertawa mendengar ucapan yang keluar dari bibir Amartha. Tiba-tiba tawanya terhenti tatkala langkah kaki Melati mulai berjalan ke arah Amartha. Melati jongkok lalu memberikan tatapan yang begitu tajam. Perlahan jari-jemari Melati memegang rahang Amartha dengan kuat.

"Ma ... sakit ...."

"DIAM!" bentakan Melati membuat bibir Amartha langsung membungkam dan tak berani berkata sepatah kata pun.

Wajah Amartha mendongkak tepat menatap raut wajah Melati yang memperlihatkan kebringasan layaknya seorang preman. Entah kenapa Melati berubah menjadi mertua yang galak, kasar dan tak punya hati.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com