Soo Yin gelagapan hingga dengan cepat meletakkan kedua ponsel itu kembali ke atas nakas. Ketika Dae Hyun membalikkan tubuhnya menutup pintu. Soo Yin buru-buru bersikap seperti semula pura-pura cuek. Akan terus bersikap seperti itu sebelum Dae Hyun meminta maaf kepadanya. Baginya seorang pria perlu diuji kesabarannya agar tidak seenaknya sendiri.
"Kenapa kau tadi senyum-senyum sendiri?" goda Dae Hyun sembari mengulum senyum ketika sudah duduk di samping sang istri. Ia berpikir jika Soo Yin seperti itu maka sudah berakhir kesalahpahaman kecil yang terjadi.
"Memangnya tidak boleh?" ucap Soo Yin dengan nada datar dan cuek.
"Sayang, makanlah. Kau kan belum makan malam," ujar Dae Hyun sembari menyodorkan sendok yang sudah berisi nasi dan sup rumput laut ke mulut Soo Yin. Ingin ia menyiapkan makanan yang lain tapi takut Soo Yin keburu kelaparan.
"Aku tidak lapar," ujar Soo Yin berbohong. Bohong jika saat ini tidak lapar karena nyeri di perutnya juga sepertinya akibat terlambat makan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com