webnovel

Istri Rahasia Sang Mafia

"Kau masih perawan?" tanya Elleard yang telah menjadi suaminya beberapa jam yang lalu. Elena mengangguk pelan. Ia duduk di samping suaminya tanpa sehelai benang pun. Elleard membuang pandangannya. Ia tidak mengira istrinya benar-benar sama sekali belum pernah berhubungan dengan lelaki mana pun. Suaranya bergetar tetapi tetap terdengar tegas ketika ia berkata. "Kau boleh bercinta dengan kekasihmu, untuk melepaskan keperawanan. Tapi ingat. Hanya satu kali dan aku tidak boleh tahu siapa laki-laki itu!" Siapa yang tidak kaget mendengar perintah seorang suami agar istrinya bercinta dengan laki-laki lain. Elena hanya tertunduk muram. Selain ia tidak memiliki kekasih, ia juga bukan seorang jalang yang mau saja ditiduri sembarangan laki-laki. *** Elleard Salvator Osbart dan Xavier Salvator Osbart adalah kakak beradik keturunan mafia. Setelah kematian orang tuanya dalam pembantaian oleh musuh, Elleard menjadi lumpuh dan ia bertanggung jawab memimpin organisasi mereka, sementara Xavier menjadi tangan kanannya. Elleard menyukai Elena, gadis yang bekerja di toko bunga yang tidak jauh dari pemakaman kedua orang tuanya. Dengan memberi sedikit uang kepada keluarga Elena ia bisa menikahi gadis itu. Organisasi mafia mereka saat itu sedang kacau karena Xavier melanggar perjanjian dengan membantai sesama mafia yang terlibat dalam pembantaian orang tuanya. Keberadaan Ellena harus disembunyikan agar tidak diincar musuh. Xavier pun diperintahkan untuk melindungi Elena. Sejak bertemu Elena pertama kali, kecantikan dan kelembutan gadis itu terus mengusik hati Xavier. Saat interaksi keduanya semakin dekat, tanpa disadari Xavier mulai tertarik kepada istri kakaknya. Gelora cinta di dadanya berkobar semakin besar, ketika ia mengetahui jika kakaknya memerintahkan Elena untuk bercinta dengan laki-laki lain. Dapatkah Xavier menahan godaan cinta pada kakak iparnya dan siapakah yang akan dipilih Ellena dari kedua mafia bersaudara yang memperebutkan hatinya?

Missrealitybites · Urban
Zu wenig Bewertungen
172 Chs

Hello, Florence (2)

"Selamat datang di pemberhentian pertama kita, Florence." Shiro berkata untuk memperkenalkan kota yang ada di hadapan mereka saat ini.

Memasuki dalam kota, Elena begitu terpesona melihat kota tua yang ada di depan mereka. Ia ingat bahwa kota ini dulu sangat terkenal dan merupakan tempat kediaman para seniman legendaris seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo.

Seolah menyambut kedatangan Elena, Kota Renaisans ini tampak membiarkan langitnya yang cerah menggantung indah di atas sana.

"Elena, aku rasa kita harus makan siang sekarang atau aku akan pingsan." Shiro dengan sebelah tangannya memegang perut, berujar, agak menarik Elena keluar dari kesibukannya mengagumi apa yang ada di luar sana.

Ini sudah memasuki jam makan siang dan menurut Elena, wajar jika Shiro sudah merasa kelaparan karena Elena sendiri pun merasakan hal yang sama.

Shiro membawa mobil yang mereka bawa ke arah Mercato Centrale, sebuah pasar tradisional yang juga menjual berbagai macam makanan di dalamnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com