Liam terlihat semakin tidak senang saat Zaha berdiri dan berjalan keluar dari ruang keluarga meninggalkan mereka berdua. Harriet masih duduk di sofa, dan Liam mulai memutari sofa itu untuk duduk di bangku yang ditempati Zaha sebelumnya.
Ia memandang lurus pada istrinya yang mengarahkan tatapannya ke bawah, ke arah pergelangan tangannya yang tadinya disentuh oleh Zaha.
Saat itulah Liam dengan lembut mencoba menyentuh pergelangan tangannya itu.
“Ini terjadi lagi,” ucap Liam.
“Benar… kukira setelah yang pertama kali, gejala ini tidak akan terjadi lagi,” gumam Harriet.
Liam tidak tahu harus menunjukkan ekspresi seperti apa pada Harriet. Saat ini, ia tidak tahu bagaimana ekspresi wajahnya sendiri.
Ia sangat ketakutan.
Harriet masih belum mengalihkan pandangannya dari pergelangan tangannya yang kini dipegang oleh Liam, dan pria itu merasa sedikit lega Harriet tidak menatap lurus ke arahnya. Karena jelas ekspresi kuatnya saat ini sedang hampir hancur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com