Keributan kedua wanita tersebut menarik perhatian beberapa murid Keluarga Ye. Mereka mengelilingi kedua wanita itu dan bertanya.
"Tidak ada, aku hanya menabrak seorang kenalan." Nangong Yue menenangkan wajahnya secara perlahan saat melihat kerumunan yang berkumpul.
"Seorang kenalan?"
"Ya," Nangong Yue tertawa dingin dan mengarahkan tatapan pada Gu Ruoyun. Sinar kejam melintas di matanya, "Bisa dianggap dia juga adalah selir ayahku kecuali kalau ayahku tak pernah memberinya gelar. Aku menyebutnya selir ayahku karena kasihan. Sejujurnya, keberadaannya tidak memiliki kedudukan yang kuat."
Bagi Nangong Yue, mengatakan Gu Ruoyun adalah selir ayahnya akan menempatkan dirinya pada posisi yang tinggi. Mengatakan bahwa Gu Ruoyun adalah gubernur Kota Batu Hitam hanyalah kebohongan yang ayah buat demi wanita ini! Walaupun aku bukanlah tandingan wanita ini, dia tidak mungkin mampu menjadi gubernur Kota Batu Hitam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com