Hiyaa!
Dengan kilatan mata pisau, tangan tetua yang membuat keributan itu telah putus. Dia menjerit kesakitan dan mata merahnya melotot pada Gu Ruoyun.
Pada saat ini, para tetua dari Alam Abadi yang dikagumi oleh dunia luas tak bisa lagi mempertahankan perilaku hebat mereka lagi yang terlihat bagaikan makhluk abadi. Tubuh mereka babak belur dan kelelahan serta lebih terlihat mirip seperti pengemis yang merangkak keluar dari sarangnya…
"Haha! Gu Ruoyun,tidak akan kami biarkan, jika kamu mau menyiksa kami."
Tiba-tiba, terdengar tawa keras dan semua orang melihat tetua yang memakai jubah putih mengembang seperti balon. Matanya melebar dan wajahnya menjadi jahat. Itu pemandangan yang mengerikan untuk dilihat.
Seketika, yang lainnya mengikuti. Tubuh mereka mengembang seperti balon seolah mereka akan meletus dengan satu tusukan.
"Ledakan diri, mereka akan membuat diri mereka sendiri meledak!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com