Tetapi pada saat ini, dua murid laki-laki yang sedang bertarung dengan roh jiwa lain itu telah dilemparkan oleh roh jiwa tersebut.
Sedangkan roh jiwa itu juga baru saja memuntahkan seteguk darah. Tapi, saat ini dia sudah berdiri dan menghampiri Wen Yiwen, Wei Ziyao, dan Guan Luhan.
Wei Ziyao tidak lagi khawatir tentang pengisian tenaga. Jadi ketika dia melihat roh jiwa mendekat, dia melemparkan palunya dan menghantam roh jiwa itu.
Namun tak disangka, roh jiwa itu menangkap palu yang dilemparkan oleh Wei Ziyao dengan mudah. Kemudian dengan suapan tangannya yang besar, dia menarik Wei Ziyao yang sudah kehabisan tenaga.
Wen Yiwen sangat marah saat melihatnya. Dia ingin mengangkat tombaknya untuk bertarung, tetapi Guan Luhan menariknya kembali.
"Kamu gila! Kita harus bersembunyi!"
Untuk menyelamatkan hidupnya, Guan Luhan tidak lagi peduli tentang hubungannya yang buruk dengan Wen Yiwen. Jadi dia langsung berteriak padanya untuk mengingatkannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com