Bruk!
Suara dua gumpalan daging bertabrakan terdengar begitu keras.
"Awww! Aduh, aduh, kepalaku!"
Pao Baobao yang datang ke dapur dan Liuli Guoguo yang berbaju merah muda juga tampak berjalan mau ke dapur. Kebetulan sekali kepala mereka saling bertabrakan, seperti dua koboi yang tengah bertarung melawan banteng.
"Xiao Bao?"
"Xiao Guo?"
Liuli Guoguo mengelus-elus kening kepalanya sendiri, kemudian bergegas maju ke depan dan memeriksa tubuh Pao Baobao. "Xiao Bao, kamu baik-baik saja, kan? Tabib bilang, setelah kamu siuman dari pingsan, kamu langsung berlari pergi ke dapur. Bagaimana keadaanmu sekarang, apa ada bagian tubuh yang masih terasa tidak nyaman?" tanyanya.
Pao Baobao melihat kalau Liuli Guoguo yang begitu cemas dan sangat perhatian padanya. Tiba-tiba, hidungnya terasa masam, lalu dia pun langsung memeluk Liuli Guoguo yang berbaju merah muda yang ada di depannya itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com