Mata besar Liuli Guoguo yang seperti anggur, tiba-tiba langsung membelalak. Sebab, sesuatu yang basah seperti sedang memegang bagian dadanya. Uh, kakak Po, dia, dia kenapa menyentuh 'itu'? batinnya.
"Em, tidak mau..." kata Liuli Guoguo dengan paniknya, dan buru-buru meraih telapak tangan pria itu, yang bersiap bergerak dengan nakal di dadanya.
Xuanyuan Pofan menggigit daun telinga Liuli Guoguo, lalu suaranya yang begitu berat dan dingin, terdengar melontarkan kata yang tidak perlu dipertanyakan lagi pada Liuli Guoguo. "Ayolah, yang patuh!"
Gadis kecilnya ini usianya hampir tiga belas tahun. Jika orang lain, pasti mereka sudah tidak sabar dan langsung melahap seluruh tubuhnya. Sedangkan Xuanyuan Pofan berpikir, karena dia belum membawa Liuli Guoguo ke kota Dewa dan belum memberinya sebuah pernikahan akbar yang indah, tapi sudah melahapnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com