Ma Jinjiao sangat terkejut. Dia segera membuang cangkir batu giok putih ke samping, dan memberikan kucing abu-abu di tangannya kepada pelayan istana di belakangnya. Kemudian, dia mencoba merebut kendi yang diambil Su Muhuan.
Namun, Su Muhuan sudah mabuk. Ketika melihat Ma Jinjiao akan menyambar kendi yang telah dia ambil dengan susah payah, dia lantas berbalik badan dengan membawa kendi itu dan menghindar. "Kakak tidak boleh merebut arakku!"
Tanpa diduga, sebelum dia berlari keluar dari paviliun bunga, karena dia sangat mabuk, secara tidak sadar dia menginjak ujung roknya dan jatuh langsung ke pelukan seorang pria.
"Xiao Huan…" Ma Jinjiao mendongak dan melihat wajah pria itu. Kemudian seketika itu juga matanya terbelalak.
***
"Kenapa Ayah tidak menepati janji?!"
Ruang baca kerajaan dipenuhi dengan suasana yang menyedihkan. Xuanyuan Poxi berlutut di depan Raja, menatap langsung ke mata Raja dan berkata kepadanya dengan kemarahan yang hebat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com