"Kau, aku bukan budakmu. Jangan berfikir bisa. Menghalangi langkahku." Kata Akira kesal. Ia tidak mungkin seharian penuh di rumah ini. Akira tadi beralasan keluar keruang untuk kuliah. Ia sedang dalam tahap pemulihan dari hukuman. Jika ia tertangkap basah berbohong dan membuat salah. Maka usaha mendapatkan simpati dan kepercayaan ayahnya akan sia-sia.
"Coba saja." Jawab abercio sembari menikmati berbaring diatas tempat tidur dengan mata terpejam.
Memangnya apa yang harus dikhawatirkan? Jika gadis itu mau pulang silahkan saja. Tetapi itu tergantung sepintar apa Akira mencari jalan keluar untuk pulang. Mau turun dari balkon? Hmm... Sudah tiada ada kain yang bisa Akira gunakan. Tirai di kamar itu telah di copot seluruhnya dan hanya tersisa dinding kaca besar yang membatasi mereka yang di dalam kamar dengan alam di luar sana. Ia hanya bisa kabur dengan terjun bebas dari lantai 3, jika Akira memilih jalan ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com