"Aku menciummu agar kamu membalas kebaikan yang sudah aku lakukan untukmu. Mengerti tidak?" kata Sheng Nanxuan dengan sungguh-sungguh.
Gong Mo tertegun dan membuka matanya, tetapi Sheng Nanxuan sudah berlalu pergi.
Gong Mo berpikir bahwa selalu ada maksud terselubung di balik kata-kata Sheng Nanxuan.
Setelah bangun, terdapat sarapan pagi bergizi yang sudah tertata di meja.
Ibu Gong memanggil Gong Mo, "Cepat datang kemari dan makan. Nanxuan yang memasaknya. Ada apa dengannya hari ini? Kenapa dia begitu bersemangat? Pagi-pagi sekali harus ke kantor, tetapi masih membuatkan sarapan untukmu. Iya, kan? Dia pasti memasak semua ini untukmu. Wanita tua seperti ibu bahkan juga ikut menikmati kebahagiaan dan kemakmuran ini."
"Dia yang memasak?" Gong Mo melihat sarapan itu sambil berpikir.
'Kemarin malam memasak makan malam. Hari ini memasak makan pagi. Bahkan memotong buah dan menyuapiku secara langsung. Bukankah perhatiannya sudah terlalu berlebihan?'
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com