Jam 6 sore, dan Xander menunggu Scarlett selesai berdandan sebelum mereka berangkat ke rumah Theodor untuk makan malam. Dia berdiri di samping jendela kaca, menatap jalan di bawah. Pikirannya dipenuhi berbagai macam pertanyaan, tidak menyadari bahwa Scarlett baru saja keluar dari kamar tidur.
"Xander," Scarlett memanggilnya, mendekat dengan langkah anggun. "Aku sudah siap. Ayolah kita berangkat sekarang?" katanya, berdiri di sebelahnya.
Ketika mata Xander jatuh pada Scarlett, dia terpana. Dia tidak mengenakan penyamaran seperti biasanya. Rambut merah panjangnya meluncur turun ke punggungnya, menegaskan kecantikan alaminya, dan dia sudah tidak lagi menyembunyikan warna mata yang mempesona itu.
Mengerutkan keningnya, Xander tak bisa menahan diri untuk berkomentar, "Sayang, apakah kamu lupa sesuatu?" katanya, penasaran.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com